Istilah
relung (niche) pertama kali dikemukakan oleh Joseph Grinnell pada tahun 1917. Menurut Grinner, relung merupakan
bagian dari habitat yang disebut dengan mikrohabitat. Dengan pandangan seperti
ini, Grinnell mengatakan bahwa setiap relung hanya dihuni oleh satu spesies.
Pandangan relung yang dikemukakan oleh Grinnell inilah yang disebut dengan relung habitat. Contoh, jika kita
mengatakan relung habitat dari kalajengking, maka kita akan menjelaskan
mikrohabitat kalajengking tersebut. Setelah Grinnell, Charles Elton (1927)
secara terpisah menyatakan bahwa relung merupakan fungsi atau peranan spesies
di dalam komunitasnya. Maksud dari fungsi dan peranan ini adalah kedudukan
suatu spesies dalam komunitas dalam kaitannya dengan peristiwa makan memakan
dan pola-pola interaksi yang lain. Inilah yang disebut dengan relung trophik. Sebagai contoh kalau
kita menyatakan relung trophik dari katak sawah, maka kita harus menjelaskan
bahwa katak itu makan apa dan dimakan oleh siapa, apakah dia herbivore,
karnivora, atau omnivore, apakah dia bersifat competitor bagi yang lain, dll. Relung multidimensi merupakan gabungan
dari relung habitat dan relung trophik. Sebagai contoh, kalau menyatakan relung
multidimensi dari tikus sawah, berarti kita menjelaskan tentang mikrohabitatnya
dan sekaligus menjelaskan tentang apa makanannya dan siapa predatornya, dll.
Sebagai perkembangan dari konsep-konsep relung terdahulu, maka Odum (1971)
mengetengahkan konsep /relung azasi yang dinyatakan sebagai hipervolume yang
sangat kompleks (n-hipervolume) yang berpenghuni abstrak maksimum bila suatu
spesies tidak terhambat oleh spesies yang lain. Di samping itu, Odum (1971)
menyatakan bahwa relung nyata adalah hipervolume yang lebih kecil yang dihuni
oleh sejumlah individu yang masih mungkin mendapat pengaruh/hambatan dari
spesies lain.
Sumber:
Swasta, I.B. Jelantik. 2003. Diktat
Ekologi Hewan. Singaraja: Jurdik Biologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar